Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Berbagai Keluhan dan Persoalan dalam Dunia Kerja



Di era digital ini, dengan adanya internet kita bisa memanfaatkan segala hal untuk mencari informasi. Termasuk juga untuk para pencaker [pencari kerja] yang mencari info lowongan kerja, salah satunya di media sosial.

Tapi, dibalik mudahnya mencari informasi. Terdapat juga banyak keluhan tentang info lowongan kerja yang bertebaran di dunia maya. Nah, di sini akan saya bahas secara singkat beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh para pencaker beserta penjelasannya, khususnya yang ada di media sosial. Oke, langsung saja.

1. Tinggi Badan

Keluhan:

"Halah, tinggi badan cuma kurang 1 senti aja gak diterima. Diskriminasi sama orang pendek itu namanya!!"

Penjelasan:

Salah satu kriteria perusahaan dalam mencari para calon pekerjanya adalah dengan mencantumkan syarat tinggi badan. Ini sebenarnya berkaitan dengan deskripsi pekerjaan itu sendiri.

Misalnya saja Pramuniaga, yang kadang melakukan pekerjaan untuk menaruh atau mengambil barang-barang di tempat yang tinggi.

Kan ga mungkin juga gitu tiap ngambil atau naruh barang harus naik bangku dulu, ribet tau.

2. Penampilan Menarik

Keluhan:

"Syarat kerja harus berpenampilan menarik? Harus cantik lah, putih lah, seksi lah. Itu mau kerja jual barang apa jual badan!?"

Penjelasan:

Kalau ini biasanya berhubungan dengan dunia Sales Marketing yang mengharuskan pekerjanya untuk bertatap muka langsung dengan konsumennya.

Dari sekian banyak strategi marketing, faktor fisik ini menjadi salah satu daya tarik untuk "memikat" calon konsumennya selain juga dibutuhkan kepandaian dalam hal berkomunikasi, memiliki relasi yang luas, dlsb.

3. Pengalaman Diutamakan

Keluhan:

"Bekerja kan selain buat cari uang juga buat cari pengalaman. Gimana mau dapet pengalaman, kalau pertama kali ngelamar kerja aja gak diterima!?"

Penjelasan:

Nah, ini yang biasanya menjadi problem untuk pencaker yang baru lulus sekolah dan belum punya pengalaman kerja.

Perusahaan bukan tanpa alasan mencantumkan syarat seperti ini. Mereka biasanya memiliki urgensi sendiri untuk mencari dan membutuhkan perkerja yang berpengalaman di bidangnya.

Tapi jangan khawatir, banyak kok perusahaan yang mempersilakan fresh graduated untuk bekerja di tempat mereka. Perusahaan yang bergerak di bidang retail misalnya. Tanpa harus memiliki pengalaman, kamu yang baru lulus sekolah bisa langsung melamar dan bekerja di sana [kalau diterima].

4. Perempuan Diprioritaskan

Keluhan:

"Kenapa sih banyak kerjaan yang lebih butuh cewek daripada cowok? Apa sekarang cowok jadi bapak rumah tangga aja gitu ya, ngurus anak, nyuci, beberes rumah, biar cewek aja yang cari nafkah!?"

Penjelasan:

Ini sih tergantung jenis pekerjaannya juga. Misalnya Kasir, Frontliner, pegawai di pabrik textile (jahit, buang benang, quality control), dll. Biasanya memang lebih membutuhkan perempuan daripada laki-laki.

Sebenarnya banyak juga kok pekerjaan yang lebih membutuhkan laki-laki daripada perempuan. Jadi, jangan karena merasa kalah, takut atau tidak mau bersaing dengan perempuan, membuat kalian menjadi lemah.

Bahkan ada yang sampai mengeluarkan jurus pamungkas dengan untaian kata-kata mutiara berbalut agama. Begini kira-kira, "Ketahuilah para wanita, tugas mencari nafkah itu adalah urusan para lelaki. Kewajiban istri adalah mengurus suami dan anak-anaknya. Itulah wanita yang solehah, Insya Allah jaminannya syurga".

Dih, itu mau dakwah apa gimana?

5. Pilih-pilih Pekerjaan

Contoh postingan yang aku pernah lihat di salah satu grup loker. Kira-kira isinya seperti ini:

"Minta lokernya dong. Buat cewek tanpa ijazah cuma modal KTP, niat, sama kejujuran aja. Apa aja yang penting halal. Asal jangan ART sama Baby Sitter aja, gak bisa masak dan ngurus anak soalnya."

Atau ini,

"Info lokernya dong buat cowok. Lulusan tahun ini ijazah SMK. Tapi pengen yang gajinya UMK. Di bawah itu skip dulu ya."

Yee, memang punya keahlian apa? Nentuin gaji segala.

Penjelasan:

Sebenarnya pilih-pilih kerjaan itu sah-sah saja. Karena tidak setiap pekerjaan itu akan cocok dengan kita. Tapi masalahnya, kadang ada yang karena mementingkan gengsi, tidak mau bekerja kotor-kotoran, gaji kurang sesuai, dll. Menjadi penghambat kita dalam menentukan pekerjaan yang nantinya berujung pada pengangguran.

Kalau menurut aku sih, lebih baik kerja aja dulu, biarpun jenis pekerjaan dan gajinya kurang sesuai dengan yang kita harapkan. Hitung-hitung cari pengalaman. Mulai semuanya dari bawah, nanti setelah kita punya keahlian dan mahir dalam suatu bidang, urusan salary pasti mengikuti sesuai dengan kemampuan.

6. Loker Palsu

Keluhan:

"Kornet bunkshut! Udah jauh2 merantau dari luar kota. Pas dateng malah diajak ke gedung buat seminar dan dimintain duit 12 juta. Dahsyat!!"

Penjelasan:

Yap, ini adalah salah satu bentuk penipuan loker yang kerap terjadi di media sosial. Modus oknum Kornet ini dalam mencari mangsa biasanya dengan menggunakan identitas nama PT yang bermacam-macam. Mengiming-imingi para calon korbannya dengan pekerjaan yang standar tapi dengan gaji di atas rata-rata.

Lalu, bagaimana cara kita terhindar dari modus penipuan seperti ini? Singkatnya kita harus lebih selektif dan lebih teliti lagi dalam menanggapi berbagai info loker agar kita terhindar dari masalah di kemudian hari. Jangan mudah tergiur hanya karena iming-iming gaji yang tinggi, fasilitas yang mewah, dll. Yang akhirnya membuat kita lupa diri dan enggan mencari informasi secara rinci mengenai info loker tersebut.

Kalau udah kejadian, baru deh teriak-teriak penipuan. Demi keamanan, tidak ada salahnya teliti dahulu lalu simpulkan. Dan jangan mudah percaya dengan info-info yang bertebaran, apalagi di dunia maya.

Yap, itu hanya sebagian kecil saja dari berbagai masalah dalam dunia kerja yang saya lihat di media sosial, khususnya dalam berbagai grup loker di facebook. Dan tidak menutup kemungkinan hal ini juga bisa terjadi di dunia nyata.

Sebenarnya masih ada hal lain termasuk keluhan tentang lapangan kerja yang sedikit, kerja via ADM, dan lain-lain.

Tapi intinya sama saja, solusi dari berbagai hal yang dikeluhkan ini adalah kembali kepada diri kita sendiri. Bagaimana kita membangun pola pikir yang baik dan tidak berusaha melemparkan kesalahan kepada pihak atau hal lain atas kegagalan yang kita alami. Lebih baik kita introspeksi diri.

Kalau memang diri kita tidak sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan perusahaan. Maka, kita bisa mencari pekerjaan lain yang sesuai dengan kriteria kita, bahkan lebih baik lagi jika pekerjaan itu sesuai dengan bidang keahlian yang kita miliki.

Sebenarnya lapangan kerja itu cukup banyak, tapi kadang kita sendiri yang terlalu pilih-pilih. Kalau kita mampu menggali potensi diri, berfikir kreatif, dan inovatif. Kita bisa menciptakan lahan usaha sendiri. Dan bukan hanya untuk kita saja, tapi juga untuk orang lain yang membutuhkan pekerjaan di luar sana.

Yah biarpun tidak semua orang bisa melakukan itu. Tergantung dari mental dan [modalnya] juga. Tapi setidaknya, cobalah untuk berfikir positif dan jangan selalu berfikir negatif.